Keamanan pangan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu yang berkecimpung dalam bidang pangan, baik petani, koki, maupun pemilik toko. Kita perlu memastikan bahwa pangan bebas dari kuman, bahan kimia, atau apa pun yang dapat menyebabkan penyakit bagi seseorang. Salah satu cara terbaik untuk melakukan tugas ini adalah dengan menggunakan gas tertentu yang disebut SO2.
Gas SO2 atau sulfur dioksida banyak digunakan sebagai bahan pengawet dalam industri makanan. Hal ini membantu pengawetan dan kesegaran makanan untuk waktu yang lebih lama. Gas ini berfungsi dengan mencegah makanan membusuk dan berkembang biaknya bakteri berbahaya. Gas SO2 tidak kasat mata, artinya Anda tidak dapat melihatnya dan terjadi secara alami saat makanan difermentasi — seperti dalam pembuatan anggur atau keju. Terkadang, gas ini sengaja ditambahkan ke dalam makanan cair untuk pengawetan. Gas ini menjaga keamanan dan kualitas makanan saat gas SO2 telah diserap ke dalam produk makanan. Penggunaan Gas SO2 dalam Pengawetan Makanan
Pertama, gas SO2 mencegah perkembangbiakan kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit yang disebabkan oleh makanan. Jika orang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, kuman ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Gas SOXNUMX mencegah mikroorganisme berbahaya ini tumbuh dan dengan demikian melindungi kesehatan konsumen.
Gas SO2 kedua mempertahankan warna, tekstur, dan rasa bahan makanan. Karena jika tidak terlapisi gas SO2, bahan makanan akan kehilangan warna cerah dan rasa yang menarik. Misalnya, tanpa Gas Refrigeran, buah kering dapat menjadi tidak berwarna dan tidak menarik bagi konsumen. Produsen makanan memanfaatkan gas ini dalam memproduksi makanan yang tidak hanya tampak menggugah selera dan memiliki rasa yang lezat, tetapi juga aman untuk dikonsumsi manusia.
Orang-orang yang terbiasa menggunakan gas SO2 untuk asinan kubis, percaya bahwa bakteri melakukannya secara perlahan.
Kebersihan pengolahan makanan yang baik—mulai dari produksi hingga pengolahan hingga pengemasan—sangat penting jika kita ingin menjaga keamanan makanan. Ini mencakup praktik keamanan makanan yang baik seperti menyuntikkan gas SO2 untuk membantu mengawetkan bahan makanan. Tidak hanya penting untuk memasukkan gas ke dalam makanan, produsen harus menghindari penggunaan gas dengan cara yang salah.
Untuk memastikan keamanan proses dan/atau pengemasan makanan, pengolah makanan juga harus melakukannya. Pengolah makanan memastikan bahwa makanan tidak hanya aman untuk dikonsumsi tetapi juga merupakan produk berkualitas baik. Mixture Gases hanyalah salah satu alat yang tersedia dan dengan menggabungkannya dengan setiap tindakan keamanan lain yang memungkinkan hingga saat ini, produsen dapat menghasilkan produk makanan yang lebih aman dengan keyakinan yang jauh lebih besar bagi konsumen mereka.
Bagaimana Menggunakan Gas SO2 dalam Pengolahan dan Pengemasan Makanan?
Hampir tidak ada aturan praktis untuk penggunaan gas SO2 di pasar pemrosesan dan pengemasan makanan yang harus dipatuhi oleh produsen untuk memastikan aliran yang lancar. Salah satu aturan tersebut adalah memastikan bahwa Anda menggunakan jumlah Hidrokarbon yang tepat untuk setiap jenis makanan. Dosis gas yang efektif untuk satu produk makanan mungkin tidak sesuai untuk produk makanan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dosis yang tepat.